PENGERTIAN
PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah
merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau
kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan
yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya,
hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang
diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai
pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui
membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo
religius Tuhan telah memberikannya
banyak kelebihan dibandingkan dengan mahlulc ciptaannya yang
lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi
manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan
dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap pasrah akan nasib yang
ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan
memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya
kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu
kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan
yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak
memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak
surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia
atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya
manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami
penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan
"manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus
diartikan, bahwa manusia hams bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya.
Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam),
menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak bole h lupa untuk taqwa terhadap
Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang
sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila
manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya.
Penderitaan semacam itu karena kesalahaunya sendiri.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia.
Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik
yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada
kemampuan si penderita dalarn menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.
Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu merupakan
"resiko" karena seseorang mau'hidup. Sehingga enak atau tidak enak,
bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
PENGERTIAN
KESIKSAAN
Siksaan merupakan suatu penderitaan yang diterima
oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang
mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa tersiksa.
Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan
tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat
orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih terkenal
dengan nama ‘sakit hati’.
Bahkan tidak hanya luka yang didapat oleh orang yang
disiksa. akan tetapi juga tidak sedikit dendam yang timbul dari orang yang
disiksa tersebut terhadap orang yang menyiksanya. Oleh karena itu mestinya tak
ada lagi orang yang semena-mena menyiksa orang lain agar tak timbul lagi suatu
dendam. Yaitu dengan membuat peraturan atau hukum yang sudah ada seprti
sekarang ini.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap
sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak
Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa
Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang
dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata.
Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak
secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk
mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari
mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti
Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten
mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.
Sumber :
PENGERTIAN
PHOBIA
Phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan)
terhadap suatu benda, situasi, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan
untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu.Bedanya sama rasa takut biasa adalah,
hal yang ditakuti sebenarnya nggak menyeramkan untuk sebagain besar orang.
Phobia terjadi karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti
meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu
yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia
lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis.
sumber
sumber
PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Hubungan antara penderitaan dan perjuangan :
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Sehingga manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap sebagai rangkaian penderitaan, melainkan optimis, berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. caranya yaitu berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Sehingga manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap sebagai rangkaian penderitaan, melainkan optimis, berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. caranya yaitu berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan.
Sumber
Hubungan
antara Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Dalam dunia modern sekarng ini kemungkinan terjasi
penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah di buktikan oleh kemajuan teknologi
dan sebagainya menyejahterkan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia
menderita. Penciptaan bom atom, reactor nukir, pabrik senjata, peluru kendali,
pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal
ini sudah terjadi seperti bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor
nuklir di Uni Soviet, kebocoran gas beracun di India, pengunaan peluru kendali
dalam perang Irak dan yang baru – baru ini terjadi di Jepang tepatnya di
Fukushima terjadi ledakan reactor nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang
membahayakan kesehatan manusia,akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di
daerah tersebut harus di ungsikan ke tempat yang lebih aman.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti
mengisi lembaran koran, layar, tv, pesawat radio, dengan maksud supaya semua
orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk
menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk
mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaab manusia secara cepat kepada
masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan
sikap antara sesame manusia terutam bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak
kalah pentingnys komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni,
sehingga para pembaca, penonton dapat menhayati penderitaan sekaligus keindahan
karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang
mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie
Hangara”.
Sebab-sebab
timbulnya penderitaan :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat berupa usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan :
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannya itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
SUMBER :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-ibd-manusia-dan-penderitaan/
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat berupa usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Pengaruh Penderitaan
Pengaruh yang akan terjadi pada seseorang jika mengalami penderitaan :
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negative dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannya itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
SUMBER :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/04/tugas-ibd-manusia-dan-penderitaan/
Teori
Penderitaan:
Teori dasar Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan dalam suatu siklus kehidupan, adalah sesuatu yang umum, Tentu saja standar deritanya berbeda untuk tiap orang, begitu juga masa penyelesainnya dan akhir cerita selesainya. Dan yang pastinya semua orang sangat menghindarkan diri dari penderitaan, walaupun sekecil apapun, sebab penderitaan dikatagorikan hal yang negatif yang hanya membuat hidup dan jiwa kita susah, demikian sebagian besar orang memaknainya.
Teori dasar Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan susuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat lahir atau batin atau lahir batin. Penderitaan dalam suatu siklus kehidupan, adalah sesuatu yang umum, Tentu saja standar deritanya berbeda untuk tiap orang, begitu juga masa penyelesainnya dan akhir cerita selesainya. Dan yang pastinya semua orang sangat menghindarkan diri dari penderitaan, walaupun sekecil apapun, sebab penderitaan dikatagorikan hal yang negatif yang hanya membuat hidup dan jiwa kita susah, demikian sebagian besar orang memaknainya.
Derita atau penderitaan bisa terjadi dalam banyak
kontek dan kemampuan jiwa kita untuk beradaptasi dengan masa derita tersebut,
sangat menentukan hasil akhir dari suatu siklus penderitaan. Banyak keajaiban
terjadi dari hasil deraan penderitaannya, banyak orang menjadi pribadi baru,
seolah mereka dilahirkan kembali setelah jiwanya diolah, ditempa oleh satu
penderitaan.
Tidak sedikit orang yang terbebas dari penyakit
berat yang membahayakan jiwanya, berucap “saya berterima kasih atas
derita yang pernah dialami, jika tidak mendapatkannya, saya tidak akan menjadi
seperti saat ini” nah kita melihat, dasar rasa dari
penderitaan tiap orang berbeda akhirnya, belum tentu dua orang dengan
penderitaan yang sama, akan berakhir dengan cerita yang sama.
Bobot dari ketabahan dan ketanguhan jiwa kita akan
sangat menentukan arti penderitaan tersebut. Ada orang yang merasa sangat
menderita, padahal bagi orang lain, ukuran derita yang dialaminya, belum ada
10% dari derita diri yang dialaminya.
Ketabahan adalah suatu imunsistem dari jiwa kita
untuk ‘memerangi’ derita yang masuk dalam ruas kehidupan. Imunsistem ini akan
bertambah kuat jika orang tersebut hidup dalam lingkup, orang-orang yang
mempunyai ‘imunsistem’ bagus. Semangat juang dan ketabahan merupakan ‘serdadu’
dari jiwa kita untuk menetralisir sel-sel derita yang datang dan berkembang
menjadi beban yang mengerogoti hati dan nurani kita.
Hubungan derita dengan kehidupan
Penderitaan banyak sekali hubungannya dengan alam
pikiran seseorang, dan trauma-trauma masa lalu yang mengendap pada jiwanya,
Rasa derita yang muncul karena disebabkan oleh rejeki, umumnya lebih berkaitan
dengan fisik, sebagai contoh sederhana yang banyak bisa kita lihat, penderitaan
seorang anak jalanan yang kelaparan dan hidup menderita di bawah kolong
jembatan.
Jika kita pandang suatu penderitaan dari segi
positif, maka sejumlah ahli jiwa menerangkan, semua penyakit berawal dari
pikiran negatif, jadi jika kita menderita akibat penyakit, satu-satunya jalan
keluarlah dari area pikiran negatif yang selalu terbentuk di sanubari kita.
Jika penderitaan akibat ulah dari orang lain, tepiskanlah pemikiran bahwa kita
layak mendapatkannya, kita wajib berjuang untuk memutuskan tali derita yang
diikatkan orang lain pada kita, contoh soal jika penderitaan tersebut berasal
dari pasangan yang melakukan penganiayaan fisik atau psikis, maka kita juga
berhak untuk menyelesaikan penderitaan yang ada, sulit tapi pasti bisa kita
selesaikan, pilih dan aturlah cara penyelesaian yang memiliki resiko sekecil
mungkin. Karena akibat dari reaksi tentu ada resiko penderitaan lain yang
menanti.
sumber:
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2011/06/26/penderitaan-bagaimana-kita-menyikapinya/
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal
sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat
dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi
persoalan yang hams diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang
wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorang
yang mengalami kekalutan mental adalah :
a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-taham gangguan kejiwaan atau kekalutan mental adalah
a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya
b. usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
c. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.
b. terjadinya konflik sosial budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tea yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.
c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan realcsi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.
Proses-proses kekalutan mental
a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlannkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan
bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam peribahasa "sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna", "nasi sudah menjadi bubur". Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar