Jumat, 09 Februari 2018

DAMPAK DARI NAIK TURUNNYA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DUNIA BISNIS DI INDONESIA

Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan baik dari televisi ataupun internet mengenai ketidakstabilan nilai tukar rupiah saat ini memberikan dampak yang besar terhadap kelangsungan bisnis di Indonesia. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar amerika terjadi karna beberapa hal. Pada tanggal 25 Agustus 2015 Presiden Jokowi menghadiri Munas MUI IX di gedung negara Grahadi Surabaya. Dalam pembukaan Munas Presiden Jokowi menyebukan beberapa hal yang menyebabkan mata uang rupiah trus anjlok. Jokowi menyebutkan bukan hanya masalah internal tapi juga ada factor eksternal yang menyebabkan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jokowi menyebut krisis di Yunani, kenaikan suku bunga di Amerika, depresi Yuan di Cina dan beberapa negara lain yang mengalami goncangan menjadi faktor eksternal turunnya nilai tukar rupiah. Sedangakn untuk factor internal sendiri diantaranya adalah membludaknya barang impor yang membanjiri pasar. Negara mengalami devisit perdagangan, akibat nilai tukar rupiah yang melemah. Sedangkan kita tidak bisa mengurangi ketergantungan dari barang impor. Contohnya seperti spare part kendaraan bermotor yang masih harus impor dari Jepang dan Korea. Factor internal lain adalah kecenderungan perusahaan di Indonesia membayar utang dalam bentuk dolar. Hal ini membuat permintaan akan dolar terus meningkat dan berimbas kepada nilai tukar rupiah.

Salah satu sektor bisnis yang terkena dampak negative dari ketidakstabilan nilai tukar rupiah adalah sektor industri rokok. Mengapa industri rokok sangat besar merasakan dampak dari ketidakstabilan nilai rupiah?, karena cukai rokok dinaikan pada tahun depan dan dikhawatirkan dapat mematikan industri rokok di Indonesia.Saat ini bisnis rokok di Indonesia termasuk sektor besar yang memberikan profit terhadap negara.Meskipun keberadaan rokok menjadi kontravesi di sekeliling kita.Tetapi di daerah-daerah penghasil rokok di Indonesia banyak sekali masyarakat kita menggantungkan hidupnya di sektor bisnis yan satu ini.Oleh karenaya melemahnya nilai rupiah saat ini berpengaruh besar terhadap perekonomian sehari-hari masyarakat yang bekerja di pabrik rokok.Selain itu investor asing yang menanamkan modalnya di perusahaan rokok ikut mengalami kerugian dengan di naikannya cukai rokok pada tahun depan.Di khawatirkan dikarenakan di naikan cukai rokok pada tahun depan,para pengusaha akan di beratkan dengan mahalnya biaya produksi.Selain itu kesadaran masyarakat kita akan bahaya rokok saat ini juga membuat merosot nya permintaan produksi rokok.Rokok yang saat ini di pasarkan dengan harga ekonomis sehingga banyak orang tanpa segan membelinya.Dan pada tahun depan para pembeli rokok akan berfikir dua kali untuk membelin rokok karena harga pasarnya semakin mahal di sebabkan oleh dinaikannya cukai rokok.

Selain sektor rokok banyak sekali perusahaam-perusahaan modal asing yang merasakan goyah karena ketidakstabilan nilai tukar rupiah. Semakin anjlok nilai tukar rupiah semakin berat para pegusaha untuk membeli bahan baku untuk kelangsungan produksi. Oleh karennya banyak dari perusahaan asing yang merumahkan atau melakukan PHK terhadap karyawan-karyawannya.Harga bahan baku yang semakin mahal dan ketidak stabilan nillai rupiah mengakibatkan banyak investor yang menghentikan investasi mereka di Indonesia.Investasi besar yang mereka tanamkan di Indonesia membuat mereka gelisah di karenakan ketidak stabilan nilai rupiah saat ini.Semakin banyak investasi yang mereka tanam semakin besar pula resiko investasi yang akan mereka alami.Mungkin itu merupakan salah satu alasan dari banyak investor yang menarik investasi mereka dari Indonesia.Investasi besar yang mereka tanamkan di Indonesia tidak berbanding lurus dengan profit yang mereka dapatkan.Sehingga banyak dari para investor mengalihkan dana investasi mereka.Salah satu negara tujuan investasi lainnya yang saat ini popular adalah Thailand.

Dampak langsung yang banyak di rasakan oleh masyarakat kita akibat dari ketidak stabilan nilai rupiah adalah pemutusan hubungan kerja masal yang banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.Salah satu daerah yang banyak mengalami pemutusan hubungan kerja adalah cikarang.Berita terbaru tentang PHK terjadi pada salah satu perusahaan elektronik yang ada di Indonesia yaitu PT.Panasonic Indonesia yang di daerah kawasan EJIP Cikarang . Dikarenakan keuntungan perusahaan yang sedikit sedangkan biaya modal produksi semakin besar membuat Perusahaan tersebut memutuskan untuk menutup salah satu pabriknya yang ada di Indonesia.Sungguh disayangkan memang.Banyak dari karyawan disan menggantungkan hidup mereka di perusahaan tersebut.Dengan pemutusan hubungan kerja masal tersebut membuat banyak dari mereka kebingungan untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.Ditambah lagi dengan melemahnya rupiah harga kebutuhan pokok saat ini melonjak pesat.Dengan bertambahnya jumlah pengangguran saat ini,wajar adanya jika ekonomi di sekitar kita terasa lebih sulit.Diharapkan nantinya tidak ada lagi perusahaan besar lainnya yang menutup usahanya di Indonesia.

Harga bahan baku yang melonjak tinggi tidak berbanding lurus dengan daya beli masyarakat.Daya beli pada masyarakat menurun drastis di karenakan lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Selain itu dampak yang sangat kita rasakan pada kehidupan sehari-hari adalah melonjaknya harga berbagai kebutuhan pokok di karenakan melemahnya rupiah.Harga barang-barang elektronik menjadi melonjak tinggi karena hasil import dari luar negri.Selain harga barang elektronik menjadi tinggiketidsk stabilan rupiah juga membuat kebuthan pokok menjadi tinggi.Selain itu para kreditor kebutuhan mewah seperti property dan kendaraan pastinya akan menawarkan dengan harga tinggi di karenakan melemahnya nilai rupiah terhadap dolar.Untuk para traveler dengan melemahnya nilai rupiah mengakibatkan biaya untuk bertandang ke negara lain menjadi sangat mahal.Dengan melemahnya nilai rupiah setidaknya memacu kita untuk mengetahui kondisi perekonomian Indonesia meskipun hanya melalui browsing. Tetapi disisi lain melemahnya nilai rupiah bisa berdampak positif di bisnis perjalanan atau travel domestik. Mungkin rendahnya nilai tukar rupiah ini dapat menaikan minat para wisatawan asing untuk berkunjung di Indonesia dikarenakan hemat dan murah biayanya.

Dampak lain dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar antara lain sebagai berikut adalah menurunnya Daya Beli Masyarakat.Dampak negatif penurunan nilai tukar adalah secara efektif akan menurunkan daya beli (permintaan) konsumen terutama masyarakat berpendapatan menengah dan rendah (miskin). Dampak penurunan permintaan ini akan mendorong menurunnya produksi barang dan jasa.Dari sudut produsen, krisis penurunan nilai tukar dan naiknnya bunga uang dan kandungan input impor cukup besar akan mendorong biaya produksi, sehingga harga barang naik. Besar kemungkinan tekanan inflasi terutama cost push inflation adalah bahaya yang datang menyelinap ke dalam ekonomi Indonesia. Apabila daya beli menurun serta harga barang dan jasa meningkat, maka kemungkinan besar perusahaan akan memotong jumlah produksi (output) yang dapat berdampak terhadap PHK tenaga kerja. Kalau ini terjadi maka urban and rural unemployed labor akan semakin meningkat. Ujung-ujungnya adalah keresahan sosial, dengan istilah yang lebih mengerikan lagi, setelah terjadi krisis finansial maka akan terjadi chaos.Dampak dari melemahnya nilai tukar Rupiah adalah meningkatnya harga komoditi barang impor baik itu konsumsi maupun alat produksi (bahan baku dan barang modal). Kenaikan harga tersebut dikarenakan komoditi impor dipatok dengan mata uang negara asalnya.

Dengan naiknya harga-harga barang maka akan menyebabkan terjadinya. Naiknya harga barang impor akan merugikan pihak konsumen jika tidak dapat mengimbanginya dengan pendapatan yang mereka terima, lalu pihak usahawan yang alat-alat produksinya terutama bahan bakunya semua impor.Kemudian dampak lainnya adalah naiknya nominal rupiah dari hutang luar negeri.Dampak yang terjadi akibat menurunnya nilai tukar Rupiah menyebabkan naikknya nominal Rupiah dari hutang luar negeri. Naiknya nominal Rupiah dari hutang luar negeri akan berdampak pada Hutang swasta dan Hutang Pemerintah.Hutang pemerintah akan memberi dampak pada Anggaran Pedapatan Belanja Negara(APBN) yang akan mengurangi atau mencabut subsidi oleh rakyat dampaknya juga akan terkena dan dirasakan oleh rakyat.dampak lainnya adalah meningkatnya penawaran atas Rupiah. Negara Indonesia harus menukarkan mata uang Rupiah dengan mata uang pembayaran hutang yang mengakibatkan nilai tukar Rupiah semakin melemah. Ada juga Penerimaan Negara Berkurang. Kalau perusahaan mengurangi output, maka jumlah pajak yang dikumpulkan pasti berkurang sehingga total penerimaan (anggaran belanja) yang bersumber dari pajak akan berkurang. Di sisi penawaran (supply) faktor pemotong anggaran belanja ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Ujungnya target pertumbuhan ekonomi yang tinggi (7-8% per tahun) akan sangat sukar dipertahankan.

Meningkatnya Inflasi,bahaya lain yang datang setelah depresiasi rupiah (devaluasi) melalui mekanisme pasar adalah bahaya inflasi. Indonesia masih banyak mengimpor bahan baku dan barang modal yang cukup besar. Karena harga dollar yang relatif lebih mahal dibading dengan rupiah, maka merosotnya nilai rupiah di satu pihak mendorong ekspor, akan tetapi melalui time-lag tertentu (2-3 tahun) akan bersifat inflatoar kerena sifat cost-push inlfation tersebut. Kalau Indonesia tidak mampu mengurangi impor serta meningkatkan pruduktifitas ekonomi dan ekspor maka bahaya inflasi akan segera dihadapi karena sifat cost-push inflation tersebut. Faktor musim kemarau panjang, kebakaran hutan, bencana alam serta faktor alam lain akan dapat memperburuk keadaan ekonomi terutama meningkatnya harga barang konsumsi yang berakhir pada peningkatan inflasi.Cara agar Nilai tukar Rupiah Kembali Menguat Kurs (exchange rate) suatu mata uang adalah nilai tukar atau harganya jika ditukar dengan mata uang yang lain. Sama halnya dengan harga-harga lain dalam ekonomi yang ditentukan oleh interaksi pembeli dan penjual, kurs terbentuk oleh interaksi pembeli dan penjual valas untuk keperluan transaksi internasional. Pasar yang memperdagangkan valas disebut psar valas atau foreign exchange market.Sebagai otoritas moneter, Bank Indonesia sebagai bank sentral menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Arah kebijakan didasarkan pada sasaran laju inflasi yang ingin dicapai dengan memperhatikan berbagai sasaran ekonomi makro lainnya, baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Salah satu implementasi kebijakan moneter dilakukan dengan kebijakan nilai tukar yang lazim disebut kurs, yang mempunyai peran penting dalam rangka tercapainya stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan dunia usaha. Sejak tahun 1970, Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu sistem nilai tukar tetap mulai tahun 1970 sampai tahun 1978, sistem nilai tukar mengambang terkendali sejak tahun 1978, dan sistem nilai tukar mengambang bebas (free floating exchange rate system) sejak 14 Agustus 1997. Dengan diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang bebas, nilai tukar rupiah sepenuhnya ditentukan oleh pasar sehingga kurs yang berlaku adalah benar-benar pencerminan keseimbangan antara kekuatan penawaran dan permintaan. Untuk menjaga stabilitas nilai tukar, Bank Indonesia pada waktu-waktu tertentu melakukan sterilisasi di pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak kurs yang berlebihan.

Ada bebera langkah kebijakan jangka pendek di bidang moneter yang dilakukan BI untuk mengatasi melemahnya nilai tukar rupiah yaitu;Menaikkan suku bunga BI Rate (penentuan suku bunga bank),Menaikkan suku bunga fasilitas simpanan BI ,Menyerap likuiditas dengan instrumen fine tune kontraksi (FTK) dengan variabel rate tender. Yaitu, dengan cara melakukan pelelangan, misalnya lelang suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Menaikkan suku bunga maksimum penjaminan simpanan baik suku bunga penjaminan simpanan rupiah atau deposito rupiah dan suku bunga penjaminan simpanan valuta asing (valas) atau deposito valas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar